Perkembangan pesawat tanpa awak (UAV) atau drone memang tidak dapat di lepaskan dari teknologi. Teknologi berperan penting tidak hanya untuk membuat drone menjalankan berbagai macam fungsi, memperbaiki fitur keamanan dan kemudahan terbang, serta memangkas harganya agar lebih terjangkau.
Itulah mengapa pabrikan drone seperti DJI Technologies, 3D Robotics, hingga di pameran teknologi seperti Consumer Electronics Show 2016 aktif berkolaborasi dengan berbagai vendor teknologi seperti Nokia, Qualcomm, hingga Intel. Drone, seperti halnya smartwatch kini menjadi bagian dari internet of things (IoT).
Di CES 2016 drone adalah gadget paling populer, dengan lebih dari 100 model baru dipamerkan, memiliki bentuk dan ukuran beragam. Mulai dari kecil (kelas mainan), hingga kelas industri berukuran masif.
”Ketertarikan pasar terhadap drone luar biasa,” tegas CEO Yuneec Amerika Shan Phillips. ”Karena drone menjadi lebih mudah dioperasikan. Mulanya, Anda harus menjadi orang yang suka mengoprek,” tambahnya. Nah berikut adalah teknologi drone terbaru:
Kontrol Drone via LTE Nokia
Kontrol Drone via LTE Nokia
Dalam ajang UAE Drones for Good Award di Dubai pada 4-6 Februari 2016 silam, Nokia menampilkan teknologi LTE pada drone yang terintegrasi pada kota-kota pintar (smart cities) yang disebut solusi Unmanned Aerial Vehicle Traffic Management (UTM).
Solusi tersebut memungkinkan operator jaringan, pemerintahan serta otoritas keselamatan publik untuk memonitor dan mengontrol drone terpusat via jaringan LTE.
UTM memungkinkan pengawasan wilayah udara, pandangan dan kontrol jalur penerbangan drone, transfer data telemetri, seerta penetapan zona no-flight lebih mudah.
Teknologi ini penting mengingat regulasi terhadap drone sudah mulai diterapkan di beberapa negara. Pengawasan dan kontrol terhadap wahana terbang melalui jaringan LTE akan sangat mempermudah.
Glyph untuk FPV
First Person View (FPV) adalah cara bagi pilot drone untuk mendapatkan visual seperti apa yang dilihat oleh wahana mereka. Fatshark adalah perangkat FPV populer yang banyak digunakan oleh pilot, termasuk untuk ajang balap drone (FPV Racing).
Kini, semakin banyak vendor yang melirik pasar FPV. Salah satunya adalah Avegant, yang sejak beberapa tahun lalu sudah memamerkan produk Glyph. Mulanya Glyph dipakai untuk “personal theater”, menonton film. Tapi, ternyata perangkat ini sangat cocok dikolaborasikan dengan industri drone.
”Gambar high definition yang Anda lihat sangat immersive, seperti sedang ada di dalam drone-nya,” ungkap Allan Evans, chief technology officer Glyph. Perangkat tersebut dibanderol USD599.
Intel dengan Yuneec
Yuneec Typhoon H yang dibanderol USD1.800 adalah contoh kemajuan terbaru dalam teknologi drone. Drone tersebut dibekali teknologi 3D RealSense buatan Intel yang membuatnya dapat mendeteksi lingkungan sekitar untuk mengenali rintangan.
Dengan teknologi 3D RealSense, Yuneec Typhoon H otomatis dapat mengikuti pemiliknya sambil menghindari rintangan, termasuk terbang di sela-sela pepohonan yang sebelumnya sangat sulit dilakukan. Drone tersebut dibekali kamera 12 MP serta kemampuan merekam video 4K.
“Ketika saya beraktivitas di hutan dengan anak saya, drone tersebut akan mengikuti anak saya dan menghindari pohon,” ungkap CEO Yuneec Amerika Shan Phillips.
Qualcomm Flight
Sejak awal 2015 Qualcomm sudah mengembangkan prosesor Snapdragon khusus untuk mentenagai drone. Namanya, Snapdragon Flight. Chip tersebut di klaim mampu memangkas harga drone dengan kamera 4K jauh lebih murah, menghemat tenaga baterai 3x lipat, dan kemampuan men-share gambar langsung dari drone saat terbang.
Beberapa fitur lain yang dikembangkan adalah obstacle mapping, motion planning, optical flow camera, visual inertial odometry, serta dukungan video 4K dan Quick Charge. Snapdragon Flight berbasis prosesor Snapdragon 801 processor (2.26Ghz quad core and Adreno 330 GPU).
Sumberloading...
0 Response to "Ini Dia Teknologi Drone Terbaru 2016"
Post a Comment